Rabu, 18 November 2015

Tanah Pasundan Bandung Punya Cerita

Celoteh kali ini bercerita tentang perjalanan ke Bandung bersama teman lama si Krisna atau gw lebih sering panggil dia Gaplek. Yap, orang paling baik dan suka kasih makanan gratis, orang yang sering ngajak jalan-jalan, dan orang yang datang paling cepet kalo tanggal 25 (gw habis gajian) yah, dia orangnya.
Rencana kita mau rame-rame bareng temen-temen kuliah si krisna, tapi entah alasan yang gak jelas temen-temennya batal ikut. Yah, rencana biarlah menjadi rencana yang penting kita berdua jalan. Yak, kita jadinya cuma berdua, iya berdua #emoticon sedih kayak homo aja. 
Perjalanan menggunakan motor milik krisna, perjalanan kurang lebih 5 jam dari Jakarta lewat jalur Puncak. Selesai ngambil tenda di daerah Depok, kita langsung jalan ke Bandung kurang lebih jam menunjukkan jam 11 malam.
Yah, sampailah Puncak jam 1 malam lebih. dari sini jadwal kita ubah, karena badan yang capek jadinya kita ubah jadwal, perjalanan dilanjutkan besok pagi saja. Kita nginep dipuncak trus paginya mau liat sunrise di Puncak.

1. Warung Galau
Ini katanya warung favorit si krisna ama pacarnya kalo ke Puncak. Walaupun namanya warung galau, tapi tempatnya gak melow kok. Di warung ini juga banyak anak motor buat mampir sekedar jajan ataupun istirahat. Karena waktu kita datang banyak anak motor, yap kita berubah dulu jadi anak motor, sok asyig dan sok kenal aja kita. Menu makanan dan jajan disini standar seperti warung-warung dipuncak. Enaknya disini bisa buat tidur-tiduran juga. Malam itu kita putuskan untuk tidur di warung galau dan melanjutkan perjalanan esok paginya.

Yap, ketika 2 kebo bersatu saat rencana bangun stengah 6 liat sunrise malah jam 8 baru bangun tidur. eits santai aja, disini kita kagak bakal di usir sama yang punya warung. Setelah pamitan sama abah yang punya warung kita lanjut perjalanan menuju Bandung.

Perjalanan menuju Bandung kita mulai lagi jam stengah 9. Setelah ngomong-ngomong sambil jalan kita dah dapet tempat tujuan kita di Bandung, yaitu Kawah Putih. Langsung aja kita arahin waze kesana, karena pertama kalinya kita kesana jadi kita ngikut aja apa yang dikatain waze.
Saat perjalanan banyak Bobotoh, dan kita baru sadar ternyata ada pertandingan Persib - Borneo FC dan kita pun mlipir dikitlah.

2. Stadion Jalak Harupat
Persib Bandung vs Pusamania Borneo FC dalam perempat final piala presiden 2015 akan berlangsung malam itu. Yah, kita sempatkan liat-liat lah. Kerasa banget atmosfer semangat para Bobotoh kali ini. Pertandingan baru akan dimulai pukul 7, tetapi jam 12 siang stadion sudah banyak para Bobotoh. Kita mah sebagai pihak netral saja disini, bahkan gw pake jersey MU. Hehehehe.. Setelah puas liat liat stadion Jalak Harupat, kita lanjutkan perjalanan menuju ke Kawah Putih. Jarak Stadion ke Kawah Putih cukup jauh kurang lebih 1 stegah jam (info dari waze).





 3.Kawah Putih
Setelah melewati perjalanan lumayan jauh, akhirnya sampailah kita ke Kawah Putih. Pertama kita kira bisa naik motor sampai di Kawah, dan ternyata hal tersebut tidak dibolehkan. Kita harus menggunakan angkutan yang sudah disediakan oleh pengurus tempat wisata tersebut.
Yah, beginilah ketika kita berkunjung ke tempat yang mainstream segalanya dicomersilkan, bahkan harganya bisa sampai 3x lipat dari harga normal. Salah satu contoh saja, masker tipis unyu bergambar bunga-bunga yang biasa dipake mpok-mpok naik motor disana harganya 5000 rupiah satu maskernya, dan masih banyak hal lagi. Yups, hal itu adalah wajar karena itu adalah pendapatan untuk warga di sekitar Kawah Putih sebagai tempat wisata. Semoga saja tempat ini benar-benar dikelola dengan baik, oleh pemerintah dan juga warga sekitar, pengelolaan baik dari segi kebersihan lingkungan, dana yang mengalir dan lain-lain karena hal ini sangat bermanfaat bagi pendapatan warga sekitar, pendapatan daerah dan yang pasti buat tukang main kaya kita gini.
Beberapa catatan untuk tempat ini, selain masalah harga yang bisa jadi 3x lipat adalah :
1. Angkot yang menuju ke Kawah Putih lumayan offroad kenapa ? dengan medan jalan naik turun si sopir gak pikir panjang pokoknya Gas trus, alhasil penumpangnya triak-triak sambil goyang kanan kiri. hehehehe... Mungkin ini cara mereka menciptakan kenangan buat para pengunjung kawah putih.
2. Demi kesehatan kalian hanya boleh max 15 menit didalam kawasan kawah. Akan ada peringatan dari pengelola kawsan kok. Yah, walaupun sebenarnya hanya boleh max 15 menit, tapi kita tetep aja berada dikawasan hingga kurang lebih 40 menit. Kita keluar sambil sempoyongan dah :D




Yah setelah teler karena belerang kita lanjutkan perjalanan kembali. Habis dari Kawah Putih kita akan menemui teman kita di Bandung namanya Bang Galih, dan selanjutnya kita akan bikin tenda di Puncak Bintang.
Bang Galih tinggal di sekitar cibeureum, yah menyebut nama daerahnya sangat mengganjal lidah gw yang asli Jawa Tengah. Cerita dikit tentang Bang Galih ni, di usia yang masih muda udah punya distro baju dan juga punya brand paten buat productnya sendiri, pengusaha yang keren (kata krisna sih gitu).
Jam 7 lebih kita sampai di tempat bang Galih. Istirahat sambil ngerebahin badan bentar sebelum lanjut ke Puncak Bintang. Setelah perlengkapan dirasa cukup, jam 8 kita jalan ke Puncak Bukit Bintag.

4. Puncak Bintang
 Bicara dikit tentang Puncak Bintang juga nih, kalo kalian orang Jogja atau sekitarnya pasti gak asing dengan Bukit Bintang nah disini adalah versinya tanah Pasundan Bandung. Miriplah pemandangannya.. Untuk pengelolaan tempat ini sangat bagus menurut gw. Dari hasil ngobrol dengan pengeliola tempat ini, pengelola bener-bener menjaga agar tempat ini tetap bersih dan alami.
Kita akan ketambahan 1 personil lagi disini, namanya Bang Ujang yang akan nyusul ke Puncak Bintang. Cerita dikit juga tentang Bang Ujang, doi single fighter kalo naik gunung bawanya cuma super bubur, temen krisna waktu naik Sumbing. Doi kerja di perakitan pesawat giltulah.
Malam itu kita bermalam dingin di Puncak Bintang.



 Sambil bongkar tenda, kita berempat ngomongin tujuan selanjutnya di Bandung. Tujuan kita terakhir adalah Jalan Asia Afrika dan Alun-Alun Bandung.

5.Jalan Asia Afrika&Alun-Alun Bandung
Tempat yang sering mucul di sosmed nih, tempatnya memang sudah mainstream tapi kita punya rencana yang anti mainstream nih. Dari hasil pembicaraan di Bukit Bintang kita akan diriin tenda di Alun-Alun Bandung. Kalo kalian tanya tujuannya apa, kita gak punya tujuan apa-apa selain kepuasan hati kita.. hehehe.. Yang penting kita tetap pada aturan disana.




 Ini proses pendirian tendanya gaes, gak pake editan photoshop.. hehehe




Tanpa ada rekayasa kamera, kita berhasil diriin tenda ditengah alun-alun bandung, dan jadi pusat perhatian banyak orang..



Nah, Tanah Pasundan Bandung Punya cerita juga.. kali ini gw kagak bisa kasih budget dan jadwal karena pake Motor dan minta endorse..
Cerita kegilaan ini juga bisa disaksikan dalam bentuk video, bisa liat disini betapa gilanya perjalanan kita:

Bukan seberapa jauh kita pergi meninggalkan rumah atau kantor untuk bersenang-senang, tetapi bagaimana cara kita memaknai perjalanan tersebut. Saya pernah mengikuti training Kaizen, trainer mengatakan "Jangan pernah mencampurkan urusan pekerjaan dan urusan pribadi" jadi jangan sampae kalian saat dikantor berfikir urusan pribadi, dan saat dirumah berfikir urusan pekerjaan kantor, begitu juga saat jalan-jalan, lepaskan diri kalian hingga kalian lupa diri kalian (dibaca gila) itulah makna refreshing buat saya.. hehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar